Minggu, 16 Maret 2014

Danau Sano Nggoang, Danau Belerang yang Tersembunyi

Danau Sano Nggoang merupakan danau vulkanik yang terluas di wilayah Nusa Tenggar Timur (NTT). Danau ini terletak di kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Jaraknya dari pusat kota Labuan Bajo sebagai ibu kota Kabupaten Manggarai Barat adalah 58 Km.

Danau Sano Nggoang dilihat dari  Puncak Savana
Danau Sano Nggoang merupakan danau yang sangat unik. Danau ini memiliki kadar belerang yang cukup tinggi. Saking pekatnya kandungan belerang warna danau hijau kekuningan, ikan tidak dapat hidup dan bau belerang sangat menyengat. Ibarat baunya seperti orang ketut (maap). Danau ini sangat catik dan tak kalah pula pemandangan disekitar danau yang membuat danau ini semakin indah dipandang mata. Danau Sano Nggoang dapat terlihat sangat cantik apabila dilihat dari puncak Golo Dewa Peak atau Puncak Savana. Jalur ke puncak relatif pendek, ditempuh sekitar 4 jam pulang pergi melewati hutan. 

Puncak savana


Pintu masuk obyek wisata danau ini terletak di dusun Nunang. Penduduk di sekitar danau sangat ramah. tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Tamu akan disambut dengan upacara adat yang disebut budaya Kapu. Dalam upacara ini akan disediakan ayam jantan, tuak dan uang yang dipimpin oleh tua golo/ ketua adat.
Papan petunjuk wisata di dusun Nunang (dok. Geta)
Untuk para pelancong yang ingin menghabiskan waktu lama terdapat home stay di dusun ini. biasanya wisatawan akan tinggal di rumah-rumah penduduk di sekitar danau. Wisatawan biasanya melapor terlebih dahulu di kantor Kepala Desa Wae Sano. Masyarakat di sekitar danau juga fasih dalam berbahasa Inggris sehingga mereka tidak khawatir saat tamu mancanegara datang ke tempat ini. Kalau ketempat ini jangan melewatkan kopi flores hasil olahan sendiri yang sangat nikmat serta kue khasnya yang terbuat dari ubi.


Perahu sebagai sarana transportasi 
Berbagai aktivitas menarik dapat di lakukan di danau ini. Wisatawan dapat berkeliling danau sambil menunggang kuda. Wisatawan dapat juga melakukan aktivitas berenang di daerah ini. Perahu dijadikan sebagai alat transportasi untuk menyingkat perjalanan antar desa. Disekitar Danau Sano Nggoang terdapat beberapa sumber air panas alami (hot spring). Sumber air panas ini dapat digunakan untuk merebus telur dan pisang. Rebus telur selama kurang lebih 30 menit, maka telur akan matang dengan sendirinya. Disan juga terdapat air panas mengalir seperti pancuran dan terdapat belerang yang digunakan penduduk untuk menyembuhkan penyakit kulit.





Penduduk di dusun ini, hampir seluruhnya beragama khatolik. Jadi jangan berharap bagi pelancong yang beragama muslim menemukan masjid.  Di tepi danau terdapat gereja tua yang arsitekturnya kuno.
Gereja Khatolik Paroki Nunang
Menurut mitos setempat, Kata Sano Nggoang berarti Sano : batu, Nggoang : Bercahaya. Dahulu kala saat bulan purnamabatu ini mengelurakan cahaya yang sangat indah. tapi saat ini sudah tidak lagi.
Batu Legenda Sano Nggoang
Untuk menuju ke danau ini susah susah gamapang. Dari pusat kota Labuan Bajo cari angkot atau otot menuju kecamatan werang harga sekitar Rp. 25.000,-. Waktu tempuh sekitar 4 jam, tpi waktu ini sangat sulit diprediksi karena jalan yang rusak dan masih berbatu batu sangat menyulitkan oto untuk melaju cepat. daei Werang biasanya pelancong tidak akan menemukan angkot karena angkot ke Dusun Nunang hanya seminggu sekali. Biasanya setiap hari sabtu, waktu hari pasar. hari pasar disana hanya seminggu sekali. Para pelancong bisa naik ojek motor yang harganya Rp. 50.000,- untuk sampai ke dusun ini. Tapi klo ingin menikmati pemandangan dan ingin berkeringat pelancong dapat berjalan kaki kurang lebih 4 km sekitar 2-3 jam jalan kaki.
Oto merupakan sebutan penduduk setempat untuk menyebut mobil. Jangan bayangkan angkotannya kayak bis, melainkan truk terbuka dengan bagian atas ditutup oleh atap.

Oto kayu
Sekian dulu, cerita dari tanah Flores... kita mengunjung tempat yang lain lagi.....

Salam hangat untuk Indonesia
kenali negerimu maka akan tumbuh rasa cinta........